Selasa, 08 Januari 2013


Realita kehidupan


Kehidupan adalah sebuah anugrah yang di berikan tuhan kepada kita sejak kita berada di dalam rahim seorang ibu. Dan tuhan memberikan kita kehidupan tidak dengan Cuma-Cuma,kita hidup di dunia ini mempertanggung jawabkan apa yang sudah kita janjikan kepada tuhan, seperti menjalankan perintahnya dan menjauhkan larangannya.
Tidak hanya itu yang harus kita jalankan, agama dan sosialisai kita dalam kehidupan sehari-hari harus balence. Banyak orang berkata kalo hidup itu sulit, sebenarnya hidup itu mudah, karna  menurut saya hidup itu tergantung kita  mensugestikan hal apa kedalam otak kita, misalkan kita sugestikan fikiran kita untuk mengatakan “saya malas bangun pagi ” otomatis kehidupan kita pasti kedepan nya akan menjadi orang yang pemalas. Tapi kalau kita mensugestikan kepikiran kita hal-hal yang positif dan membangun jiwa kita untuk selalu bankit dan terus bangkit ketika kita terjatuh, itulah manusia yang berfikiran ingin maju.
Gimana sih cara kita untuk besosialisasi di lingkungan sekitar.? Menurut penelitian saya dalam bersosialisasi yang baik yaitu, berbicara secukupnya,bersikaplah dengan sopan, dan hormatilah orang kalau kita mau di hormati, bisa menyesuaikan prilaku pada lingkungan yang sedang di datangi. Banyak orang bilang kepribadian seseorang terbentuk di dalam keluarga. Menurut saya itu semua belum tentu benar, perilaku kita terbentuk di dalam keluarga hanya 30% sedangkan 70% terbentuk di lingkungan sekitar. Karna banyak waktu kita yang kita habisakan di lingkungan sekitar.

Jadi kesimpulannya hidup itu mudah kalau kita mensugestikan itu ke dalam otak kita, dari sugesti yang baik insya allah kedepannya kehidupan kita pun akan baik walau banyak rintangan di depannya nanti. Dan berjaga-jagalah sikap kita dalam bersikap di lingkungan sekitar kita karna kalau kita salah bersikap sedikit akan menjadi efek yang fatal buat kita nanti kedepannya. Kita mahluk sosial yang hidupnya berdampingan dengan orang sekitar kita, walau ada kalanya kita melakukan aktifitas kita sendiri, tapi di balik itu semua kita butuh peran seseorang di belakang kita yang mamapu menampung kita saat kita terjatuh, dan dia mampu menarik kita untuk berdiri tegak untuk maju menghadapi setiap rintangan kehidupan di kemudian hari.




Selasa,17 juli 2012
Penulis : Arief Rachman



Tidak ada komentar:

Posting Komentar