Realita kehidupan
Kehidupan adalah sebuah anugrah yang di
berikan tuhan kepada kita sejak kita berada di dalam rahim seorang ibu. Dan
tuhan memberikan kita kehidupan tidak dengan Cuma-Cuma,kita hidup di dunia ini
mempertanggung jawabkan apa yang sudah kita janjikan kepada tuhan, seperti
menjalankan perintahnya dan menjauhkan larangannya.
Tidak hanya itu yang harus kita jalankan,
agama dan sosialisai kita dalam kehidupan sehari-hari harus balence. Banyak
orang berkata kalo hidup itu sulit, sebenarnya hidup itu mudah, karna menurut saya hidup itu tergantung kita mensugestikan hal apa kedalam otak kita, misalkan
kita sugestikan fikiran kita untuk mengatakan “saya malas bangun pagi ”
otomatis kehidupan kita pasti kedepan nya akan menjadi orang yang pemalas. Tapi
kalau kita mensugestikan kepikiran kita hal-hal yang positif dan membangun jiwa
kita untuk selalu bankit dan terus bangkit ketika kita terjatuh, itulah manusia
yang berfikiran ingin maju.
Gimana sih cara kita untuk besosialisasi
di lingkungan sekitar.? Menurut penelitian saya dalam bersosialisasi yang baik
yaitu, berbicara secukupnya,bersikaplah dengan sopan, dan hormatilah orang
kalau kita mau di hormati, bisa menyesuaikan prilaku pada lingkungan yang
sedang di datangi. Banyak orang bilang kepribadian seseorang terbentuk di dalam
keluarga. Menurut saya itu semua belum tentu benar, perilaku kita terbentuk di
dalam keluarga hanya 30% sedangkan 70% terbentuk di lingkungan sekitar. Karna
banyak waktu kita yang kita habisakan di lingkungan sekitar.
Jadi kesimpulannya hidup itu mudah kalau
kita mensugestikan itu ke dalam otak kita, dari sugesti yang baik insya allah
kedepannya kehidupan kita pun akan baik walau banyak rintangan di depannya
nanti. Dan berjaga-jagalah sikap kita dalam bersikap di lingkungan sekitar kita
karna kalau kita salah bersikap sedikit akan menjadi efek yang fatal buat kita
nanti kedepannya. Kita mahluk sosial yang hidupnya berdampingan dengan orang
sekitar kita, walau ada kalanya kita melakukan aktifitas kita sendiri, tapi di
balik itu semua kita butuh peran seseorang di belakang kita yang mamapu
menampung kita saat kita terjatuh, dan dia mampu menarik kita untuk berdiri
tegak untuk maju menghadapi setiap rintangan kehidupan di kemudian hari.
Selasa,17 juli 2012
Penulis : Arief Rachman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar